Macet

Macet macet dan macet. Itulah yang biasa kita hadapi kalau kita tinggal di kota Jakarta. Bukan Jakarta namanya kalau nggak ada macet. Biasanya macet disebabkan oleh volume kendaraan yang banyak atau suatu kecelakaan. Kalau untuk suatu kecelakaan sih ya nggak sering sering lah tapi lumayan bikin stres juga. Kalau karena volume kendaraan yang banyak, itu sih biasa lah. Namanya juga tinggal di kota besar yang penduduknya banyak. Penduduknya pun banyak yang memiliki kendaraan bermotor.

Kalau volume kendaraan di jalanan sedang banyak-banyaknya, kita bisa terperngkap dengan yang namanya kemacetan. Apalagi kalau sedang terburu-buru. Macet memang bikin pusing. Berjam-jam di jalanan karena kemacetan. Paling juga kalau lagi lebaran nggak macet. Sampai kapan ya persoalan ini dapat diselesaikan?

Belajar

Belajar itu bisa dilakukan di mana saja, baik di rumah, sekolah, kebun bintarang, dll. Belajar itu tidak harus duduk tenang dan memegang sebuah buku. Misalnya bila kita bermain sepak bola bersama teman teman, kita belajar untuk bekerjasama. Bila kita bertamu ke rumah orang, kita belajar bagaimana sang tuan rumah memperlakukan tamunya, bagaimana kehidupannya sehari hari. Bila kita menonton televisi, kita bisa mengambil pengetahuan dan hikmah dari acara yang kita tonton. Tetapi hikmah dan pengetahuan positifnya saja yang diambil, jangan diambil hikmah dan pengetahuan yang negatif. Itu semua juga dapat diartikan sebagai belajar. Jadi sekarang bukan jamannya lagi belajar hanya di sekolah dan hanya dengan membaca buku saja. Iya nggak?